Minggu, 21 Oktober 2012

Timbal Balik Fenol-Air

A. Pendahuluan

  Percobaan Timbal Balik Phenol-Air ini bertujuan untuk mencari larutan kritis dari sistem phenol – air.

Larutan dapat didefinisikan sebagai campuran yang homogen, karena itu larutan merupakan suatu sistem satu fase yang terdiri dari satu atau lebih komponen pengisinya. Fase tersebut dapat berbentuk solid, liquid maupun gas. Pengertian campuran itu sendiri dapat diartikan sebagai kumpulan dua atau lebih zat yang tidak bereaksi.
Kemungkinan bentuk campuran :
1. Campuran kasar yaitu campuran yang sifat maupun bentuknya sama dengan keadaan murninya contoh campuran tanah dan pasir, gula dan garam, dan sebagainya.
2. Dispersi koloid yaitu campuran yang ukuran partikelnya 10-7 sampai 10-5 cm yang tidak dapat dipisahkan dengan filtrasi dan berada di antara larutan homogen dan heterogen contoh larutan tanah liat dan air, sol Fe(OH)3 , dan  sebagainya.
3. Larutan   sejati yaitu campuran yang homogen contohnya larutan gula dalam air, garam dalam air, dan sebagainya.
Campuran kasar dan disperse koloid disebut juga sebagai campuran heterogen dan dapat dipisahkan secara mekanis, sedangkan larutan sejati yang bercampur secara homogen tidak dapat dipisahkan secara mekanis.
Fase merupakan bagian dari suatu sistem dimana sifat kimia dan fisisnya sama atau homogen serta antara satu fase dengan fase lainnya betul-betul terpisah oleh batasan yang baik dan jelas hingga dapat dipisahkan secara mekanis, seperti dengan penyaringan, pengendapan dan sebagainya. Fase dapat terdiri dari material dalam jumlah yang besar maupun kecil serta dapat dalam satu unit atau dapat dibagi dalam berbagai unit yang lebih kecil.


Phenol, C6H5OH, pada umumnya berupa padatan kristal, namun pada titik lelehnya, 43oC, akan terdapat sedikit air pada phenol. Phenol yang mengandung 2-10% berguna dalam pengobatan dan proses ekstraksi. Jika dibiarkan pada udara dan cahaya terbuka maka phenol berubah warna menjadi merah atau coklat. Jika dicampur dalam air, akan terbentuk dua lapisan yakni phenol dalam air dan sebaliknya. Kelarutan phenol di dalam air bertambah seiring dengan bertambahnya suhu.
Phenol adalah senyawa dengan gugus -OH yang terikat pada cincin aromatic dan merupakan senyawa yang higroskopis. Phenol merupakan asam yang lebih kuat daripada alkohol atau air, sehingga phenol bereaksi dengan basa kuat. Phenol mudah larut dalam ethil ether, methil alkohol, ethil alkohol, karbon tetraklorida, gliserol benzene, karbon disulfida, dan petroleum. Phenol memiliki titik didih pada suhu 182oC dan specific gravity 1.07 pada 20oC.

B. Metodologi Percobaan
1. Timbang 3 gram phenol dalam botol timbang (pakai sarung tangan).
2. Masukkan kedalam tabung reaksi besar (ada thermometer dan pengaduk).
3. Tambah 1 cc aquadest dari buret.
4. Panaskan dalam water bath (gb).
5. Catat suhu, waktu larutan mulai jernih.
6. Angkat dari water bath.
7. Catat suhu, waktu mulai keruh.
8. Tambah lagi 1 cc aquadest dari buret.
9. Ulangi dari ad. 4, 5, 6, 7
10. Penambahan aquadest ini terus, sampai pada suhu kamar tidak terjadi kekeruhan.
11. Ulangi sekali lagi dari ad. 1 s/d ad. 10 tetapi pelarutnya bukan aquadest (isi buret) tetapi larutan KCl.
12. Tentukan dulu density larutan KCl dengan picnometer.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar